Rabu, 14 Desember 2011

POLITIK


1. Pengertian Ilmu Politik

Sebelum mendefinisikan apa itu ilmu politik, maka perlu diketahui lebih dulu apa itu politik. Secara etimologis, politik berasal dari bahasa Yunani ”polis” yang berarti kota yang berstatus negara. Politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara. Pengertian ini merupakan upaya penggabungan antara berbagai definisi yang berbeda mengenai hakikat politik yang dikenal dalam ilmu politik.

Ilmu politik merupakan ilmu yang mempelajari suatu segi khusus dari kehidupan masyarakat yang menyangkut soal kekuasaan. Secara umum ilmu politik ialah ilmu yang mengkaji tentang hubungan kekuasaan, baik sesama warga Negara, antar warga Negara dan Negara, maupun hubungan sesama Negara. Yang menjadi pusat kajiannya adalah upaya untuk memperoleh kekuasaan,usaha mempertahankan kekuasaan, pengunaan kekuasaan tersebut dan juga bagaimana menghambat pengunan kekuasaan.

Ilmu politik mempelajari beberapa aspek,seperti:
a. Ilmu politik dilihat dari aspek kenegaran adalah ilmu yang memperlajari Negara, tujuan Negara, dan lembaga-lembaga Negara serta hubungan Negara dengan warga nwgaranya dan hubungan antar Negara.
b. Ilmu politik dilihat dari aspek kekuasaan adalah ilmu yang mempelajari ilmu kekuasaan dalam masyarakat, yaitu sifat, hakikat, dasar, proses, ruang lingkup, dan hsil dari kekuasaan itu.
c. Ilmu politik dilihat dari aspek kelakuan politik yaitu ilmu yang mempelajari kelakuan politik dalam system politik yang meliputi budaya politik, kekuasaan, kepentingan dan kebijakan.

Konsep-konsep pokok yang dipelajari dalam ilmu politik :

a. Negara adalah suatu organisasi dalam suatu wilayah yang mempeunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyatnya
b. Kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau suatu kelompok untuk mempengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginan dari pelakunya
c. Pengambilan keputusan adalah membuat pilihan diantara beberapa alternative sedangkan istilah pngambilan keputusan menunjukkan pada proses yang terjadi sampai keputusan itu tercapai
d. Kebijakan umum adalah kumpulan keputusan yang diambil oleh seseorang pelaku atau kelompok politik dalam usaha memilih tujuan-tujuan dan cara-cara untuk mencapai tujuan-tujuan itu.
e. Pembagian adalah pembagian dan penjatahan dari nilai-nilai dalam masyarakat, yang ditekankan bahwa pembagian selalu tidak merata sehingga timbul konflik


2. Ruang Lingkup Ilmu Politik

a. Teori ilmu politik yang meliputi teori politik dan sejarah perkembangan ide-ide politik
b. Lembaga-lembaga politik yang meliputi UUD, pemerintahan nasional, pemerintahan daerah dan lokal, fungsi ekonomi dan social dari pemerintah dan perbandingan lembaga-lembaga politik
c. Partai politik, organisasi kemasyarakatan, pendapat umum, partisipasi warga Negara dalam pemerintahan dan administrasi
d.  Hubungan internasional yang meliputi politik internasional, organisasi-organisasi dan administrasi internasional dan hokum internasional


3. Objek Politik

Secara sederhana objek-objek politik ini dibagi atas empat objek, yakni sistem sebagai objek umum; objek-objek input; objek-objek output; dan pribadi sebagai objek. Dan gejala politik membicarakan atau lebih menitikberatkan pada hubungan antara politik, struktur sosial, ideology, dan budaya.


4. Perkembangan Ilmu Politik

Mengkaji tentang sejarah ilmu politik bisa dilihat dari dua pandangan yaitu pembahasan secara luas atau secara sempit. Secara luas berarti ilmu politik telah ada sejak zaman dahulu berupa pembahasan dalam buku-buku tertentu yang telah dikarang masa lampau, sedangkan secara sempit berarti ilmu politik dilihat dari aspek sistematisasinya sebagai ilmu dan pengakuannya dari aspek akademis.

Sejarah secara luas
Ilmu politik telah ada sejak zaman dahulu, ini bisa dilihat dari karya-karya berikut;
- Yunani tahun 450 SM terdapat buku karya Herodatus, Plato dan Aristoteles.
- India tahun 500 SM terdapat kitab Dharmasastra dan arthasastra.
- Cina tahun 500 SM terdapat tokoh Confucius dan Kung Fu Tzu
- Arab abad 11 M terdapat karya al-Marwardi berjudul al-Ahkam as-Sulthaniyyah
Indonesia abad 13 M terdapat kitab Negarakertagama dan Babad Tanah Jawi.

Sejarah secara sempit
- Abad 18 dan 19 di Jerman, Austria dan Prancis telah muncul pembahasan tentang politik namun masih kental dipengaruhi hukum dan negara.
- Di Inggris Ilmu politik dipengaruhi oleh filsafat moral dan sejarah
- Di Paris Prancis tahun 1870 lahir Ecole libredes Scienies
- Di Inggris tahun 1895 muncul lembaga London School of Economic and Political Science
- Di AS tahun 1858 diangkat Francis Lieber sebagai guru besar Sejarah dan Ilmu politik di columbia  College. Masih di AS tahun 1904 lahir American Political Science Assosiation (APSA)
- Unesco lembaga dibasah PBB tahun 1948 melahirkan buku Contemporary Political Science

DAMPAK STRATIFIKASI SOSIAL



Stratifikasi social adalah pembedaan penduduk atau masyarakat kedalam lapisan-lapisan social secara bertingkat (vertical) yang akan memiliki pengaruh terhadap kehidupan bersama dalam masyarakat.

Pelapisan (stratifikasi) social terbentuk karena 2 (dua) hal, yaitu :
  1. Terbentuk dengan sendirinya, sesuai dengan perkembangan masyarakat yang bersangkutan. Misal kepandaian, tingkat umur, jenis kelamin, keturunan, sifat keaslian keanggotaan kerabat seorang kepala masyarakat dan harta kekayaan.
  2. Dengan sengaja disusun, untuk mengejar tujuan tertentu.
Ukuran atau kriteria yang menonjol atau dominan sebagai dasar pembentukan pelapisan sosial adalah sebagai berikut.

a. Ukuran kekayaan

Kekayaan (materi atau kebendaan) dapat dijadikan ukuran penempatan anggota masyarakat ke dalam lapisan-lapisan sosial yang ada, barang siapa memiliki kekayaan paling banyak mana ia akan termasuk lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial, demikian pula sebaliknya, yang tidak mempunyai kekayaan akan digolongkan ke dalam lapisan yang rendah. Kekayaan tersebut dapat dilihat antara lain pada bentuk tempat tinggal, benda-benda tersier yang dimilikinya, cara berpakaiannya, maupun kebiasaannya dalam berbelanja.

b. Ukuran kekuasaan dan wewenang
Seseorang yang mempunyai kekuasaan atau wewenang paling besar akan menempati lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial dalam masyarakat yang bersangkutan. Ukuran kekuasaan sering tidak lepas dari ukuran kekayaan, sebab orang yang kaya dalam masyarakat biasanya dapat menguasai orang-orang lain yang tidak kaya, atau sebaliknya, kekuasaan dan wewenang dapat mendatangkan kekayaan.

c. Ukuran kehormatan

Ukuran kehormatan dapat terlepas dari ukuran-ukuran kekayaan atau kekuasaan. Orang-orang yang disegani atau dihormati akan menempati lapisan atas dari sistem pelapisan sosial masyarakatnya. Ukuran kehormatan ini sangat terasa pada masyarakat tradisional, biasanya mereka sangat menghormati orang-orang yang banyak jasanya kepada masyarakat, para orang tua ataupun orang-orang yang berprilaku dan berbudi luhur.

d. Ukuran ilmu pengetahuan

Ukuran ilmu pengetahuan sering dipakai oleh anggota-anggota masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan. Seseorang yang paling menguasai ilmu pengetahuan akan menempati lapisan tinggi dalam sistem pelapisan sosial masyarakat yang bersangkutan. Penguasaan ilmu pengetahuan ini biasanya terdapat dalam gelar-gelar akademik (kesarjanaan), atau profesi yang disandang oleh seseorang, misalnya dokter, insinyur, doktorandus, doktor ataupun gelar profesional seperti profesor.

Adanya stratifikasi social itu sendiri dimaksudkan untuk :
- Alat untuk mencapai tujuan
- Mengatur dan mengawasi interasksi antar anggota dalam sebuah sistem stratifikasi.
- Stratifikasi sosial mempunyai fungsi pemersatu
- Mengkategorikan manusia dalam stratum yang berbeda

Dengan adanya stratifikasi social yang membentuk lapisan-lapisan social, maka akan menimbulkan dampak didalam kehidupan masyarakat. Dampak-dampak itu sendiri dapat berakibat positif maupun negative.

♦ Dampak positif dari stratifikasi social

Dengan adanya stratifikasi social, Pengaruh baik yang akan dibawa adalah motivasi, yaitu adanya dorongan baik dari dalam maupun dari luar diri seseorang untuk mengejar ketinggalan, untuk melakukan mobilitas sosial sehingga dia bisa menduduk status sosial yang pantas.

Selain itu pengaruh baik dari stratifikasi sosial adalah perubahan sosial menuju arah yang lebih baik dapat berlangsung lebih cepat dikarenakan telah adanya motivasi untuk memperbaiki hidup. dimana akan semakin tercipta sumber daya manusia yang berkualitas

Kemudian dengan adanya strafikasi sosial maka setiap orang telah memiliki peranan sendiri sehingga sudah sadar akan hak dan kewajiban masing-masing sehingga tidak terjadi pencampuran peranan sosial dan terciptanya ketertiban sosial
♦ Dampak negatif dari stratifikasi social

Pengaruh buruk dari stratifikasi sosial ini adalah munculnya eksklusivitas dimana eksklusivitas adalah cara pandang yang menganggap diri sendiri sebagai sosok yang terbaik dan spesial sehingga cenderung menganggap remeh orang lain, sikap ini dapat kita lihat dimana muculnya golongan elit

Pengaruh buruk lainnya dari stratifikasi sosial ini adalah munculnya sikap etnosentrisme yang dipahami sebagai mengagungkan kelompok sendiri dapat terjadi dalam stratifikasi social yang ada dalam masyarakat. Mereka yang berada dalam stratifikasi social atas akan menganggap dirinya adalah kelompok yang paling baik dan menganggap rendah dan kurang bermartabat kepada mereka yang berada pada stratifikasi social rendah.

Pengaruh buruk yang paling utama dalam stratifikasi sosial adalah :
- Konflik antar kelas,
Dalam masyarakat, terdapat lapisan-lapisan sosial karena ukuran-ukuran seperti kekayaan, kekuasaan, dan pendidikan. Kelompok dalam lapisan-lapisan tadi disebut kelas-kelas sosial. Apabila terjadi perbedaan kepentingan antara kelas-kelas sosial yang ada di masyarakat dalam mobilitas sosial maka akan muncul konflik antarkelas.
Contoh: demonstrasi buruh yang menuntuk kenaikan upah, menggambarkan konflik antara kelas buruh dengan pengusaha.

- Konflik antar kelompok social,
Di dalam masyatakat terdapat pula kelompok sosial yang beraneka ragam. Di antaranya kelompok sosial berdasarkan ideologo, profesi, agama, suku,dan ras. Bila salah satu kelompok berusaha untuk menguasai kelompok lain atau terjadi pemaksaan, maka timbul konflik. Contoh: tawuran pelajar.

- Konflik antar generasi,
Konflik antar generasi terjadi antara generasi tua yang mempertahankan nilai-nilai lama dan generasi mudah yang ingin mengadakan perubahan.
Contoh: Pergaulan bebas yang saat ini banyak dilakukan kaum muda di Indonesia sangat bertentangan dengan nilai-nilai yang dianut generasi tua.



Kamis, 10 November 2011

SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU SOSIOLOGI



Semua ilmu yang ada saat ini dibentuk berdasarkan konteks sosialnya, tidak terkecuali ilmu sosiologi. Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari dinamika masyarakat. Kelahiran ilmu sosiologi tak lepas dari proses perubahan jangka panjang yang melanda masyarakat Eropa Barat pada Abad Pertengahan. Menurut Laeyendecker, perubahan-perubahan tersebut antara lain :
1. Tumbuhnya sistem kapitalisme pada abad ke-15.
2. Perubahan tatanan sosial dan politik dari bentuk kerajaan sentralistis menjadi bentuk-bentuk gilda kemudian menjadi merkantilisme.
3. Perubahan konsep keagamaan Kristen yang dibawa oleh Martin Luther King (Protestan).
4. Runtuhnya kekaisaran Islam.
5. Meningkatnya paham individualisme.
6. Antusiasme masyarakat yang tinggi akan ilmu pengetahuan.

Dengan demikian, cikal-bakal sosiologi bisa dikatakan merupakan bagian dari pergulatan masyarakat Eropa Barat pada masa Renaissance (kelahiran kembali). Selanjutnya, Laeyendecker mengemukakan bahwa terdapat dua peristiwa penting yang mematangkan ilmu sosiologi, yaitu
1. Revolusi Prancis (1787-1799)
2. Revolusi Industri di Inggris (1760-1840)

Ilmu Sosiologi mempunyai tradisi yang kuat di tiga Negara Eropa, yakni Preancis, Jerman dan Inggris. Hal ini karena pada masanya, ketiga Negara inilah yang mengalami pergolakan sosial yang dahsyat. Di Perancis, Monarki kehilangan otoritasnya dan timbul kelas sosial yang baru. Di Jerman Otto Von Bismarck, sang Perdana menteri membawa perubahan radikal di bidang industri dan politik, sementara di Inggris, James Watt yang menemukan mesin uap telah mengantarkan Inggris kepada varian sistem industrial baru yang dengan sendirinya berpengaruh terhadap struktur masyarakat luas.

    Sosiologi sebagai ilmu social adalah perspektif dan metode ilmiah yang dapat mempelajari masyarakat dengan berbagai dinamika, gejala, dan proses yang terjadi di dalamnya. Sosiologi bertujuan untuk mendapatkan fakta-fakta masyarakat yang mungkin dapat dipergunakan untuk mememecahkan persoalan-persoalan masyarakat. Akan tetapi itu bukan berarti bahwa sosiologi tidak berguna bagi masyarakat.


Tokoh-tokoh Pendiri Sosiologi

Lima ahli yang sampai kini pikirannya masih dipakai dalam teori sosiologi, yaitu Auguste Comte, Karl Marx, Max Weber, Herbert Spencer dan Emile Durkheim. Pandangan mereka telah memberi stimulan diskusi panjang tentang berbagai persoalan terkait dgn kehidupan ekonomi, politik, dan kebudayaan. Pandangan mereka juga digunakan dalam disiplin ilmu sosial lain seperti ilmu politik, ekonomi, antropologi, dan sejarah.

   Auguste Comte (1798-1857)
   Auguste Comte adalah seorang filsuf asal Perancis yang dikenal memiliki kemampuan mengingat yang luar biasa, sehingga seluruh kuliah yang ia berikan selalu dilakukan tanpa catatan. Comte pun sanggup menceritakan kembali isi buku dengan detail meski ia baru sekali membacanya.  
Auguste Comte mengemukakan istilah awal : SOCIAL PHYSICS ( FISIKA SOSIAL) karena istilah ini sudah digunakan oleh ahli statistik sosial Belgia Adophe Quetelet, maka istilah diubah menjadi sociology.  
Auguste Comte membagi sosiologi ke dalam dua pendekatan yakni : 
1. Statika sosial (social static); mengkaji tatanan sosial. Statika mewakili stabilitas. 
2. Sosial dinamik; mengkaji kemajuan dan perubahan social. Dinamika mewakili perubahan. Progres dlm membaca fenomena sosial perlu melihat masyarakat secara keseluruhan sebagai unit analisis.
Dengan memakai analogi dari biologi, Comte menyatakan bahwa hubungan antara statika dan dinamika merujuk pada konsep order didalamnya ditekankan bahwa bagian-bagian dari masyarakat tidak dapat dimengerti secara terpisah, tetapi harus dilihat sebagai satu kesatuan yg saling berhubungan.

Salah satu sumbangan Comte dalam Ilmu Sosiologi yang paling terkenal adalah “hukum tiga tingkatan” atau “hukum kemajuan manusia”. Tingkat atau tahapan tersebut adalah :
1. Tahap Teologis atau Fiktif
Tahap teologis adalah tingkat pemikiran manusia bahwa semua benda di dunia ini mempunyai jiwa dan itu disebabkan oleh suatu kekuatan yang berada diatas manusia, yaitu roh dewa-dewa atau Tyhan Yang Maha Esa. Tahap ini menjadi karateristik dunia sebelum abad ke-14. dalam periode ini, kekuatan adi kodrati adalah satu-satunya penjelasan terhadap segala pertanyaan manusia dan kehidupan.
2. Tahap Metafisik
Pada tahap ini, manusia masih percaya bahwa gejala-gejala di dunia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan yang berada diatas manusia. Manusia juga belum berusaha untuk mencari sebabdan akibat gejala-gejala tersebut. Tahap ini berkembang pada masa antara abad ke-14 sampai abad ke-19.
3. Tahap Positivistik
Merupakan tahap ketika manusia telah mampu untuk berpikir secara ilmiah. Pada tahap ini, ilmu pengetahuan mulai berkembang. Tahap ini berlangsung sejak abad ke-19, ketika manusia dan ilmu pengetahuan berjalan beriringan untuk menjawab berbagai pertanyaan dalam kehidupan.
Ketiga tahap tersebut pada saat bersamaan dapat memenuhi pikiran manusia dan bahkan         kadang timbul pertentangan-pertentangan dalam pikiran manusia yang seringkali tidak disadari oleh manusia itu sendiri.

♦   Karl Marx (1818-1883)
   Karl Marx yang lahir di Trier, Prusi, boleh dikatakan sebagai filsuf dan sosiolog yang paling terkenal, meskipun ia sendiri tidak pernah menganggap dirinya seorang sosiolog. Di lain pihak, para pengusaha terus menumpuk modal melalui surplus value, yaitu nilai lebih yang didapatkan dari hasil kerja para buruh. Menurut Marx, sistem kapitalisme hanya menguntungkan pihak yang memiliki modal.
    Sumbangan utama Marx bagi Ilmu Sosiologi adalah teorinya tentang kelas sosial yang ada dalam masyarakat. Dalam buku The Communist Manifesto yang ditulisnya bersama Friederich Engels, Marx berpandangan bahwa sejarah masyakarat manusia merupakan sejarah perkembangan kelas.
Karl Marx juga dikenal sebagai seorang aktivis revolusioner. Pada tahun 1848, ia juga menulis anggaran dasar untuk Liga Komunis yang berjudul Manifesto Komunis. Slogannya yang terkenal adalah “Kaum Buruh Seluruh Dunia, Bersatulah!”. Momen itulah yang kemudian membuat tanggal 1 Mei selalu diperingati sebagai Hari Buruh di seluruh dunia.
    Kegagalan Marx pada tahun 1848 dalam melakukan revolusi politik di Belgia membuat Marx pindah ke London, Inggris dan lebih memusatkan tenaga dan pikirannya untuk melakukan riset terhadap sistem kapitalis. Studi ini akhirnya membuahkan mahakarya yang berjudul Das Kapital (1867) yang kemudian menjadi acuan setiap negaa komunis di dunia.

   Herbert Spencer (1820 – 1903)
    Dalam bukunya yang berjudul The Principles of Sociology, Herbert menguraikan materi sosiologi secara sistematis. Spencer mengatakan bahwa objek sosiologi yang pokok adalah keluarga, politik, agama, pengadilan sosial dan industri. Sedangkan objek tambahannya adalah asosiasi, masyarakat, pembagian kerja, pelapisan sosial, sosiologi pengetahuan dan ilmu pengetahuan, serta penelitian terhadap kesenian dan keindahan.

   Emile Durkheim (1858 – 1917)
   Menurutnya, sosiologi meneliti proses-proses sosial dan lembaga-lembaga yang ada dalam masyarakat. Dalam majalah sosiologi L’annee Sociologique, Durkheim membagi sosiologi ke dalam tujuh seksi, yaitu :
a) Sosiologi umum yang mencakup kepribadian individu dan kelmpok menusia.
b) Sosiologi agama.
c) Sosiologi hukum dan moral yang mencakup organisasi politik, organisasi sosial, perkawinan dan keluarga.
d) Sosiologi tentang kejahatan.
e) Sosiologi yang mencakup ukuran-ukuran penelitian dan kelompok kerja.
f) Demografi yang mencakup masyarakat perkotaan dan pedesaan.
g) Sosiologi estetika.

Durkheim memulai kajian sosiologinya dan melahirkan konsep fakta sosial (social fact). Konsep ini tertulis dalam bukunya yang berjudul The Rule of Sociological Method (1895). Fakta sosial menurut Durkheim adalah setiap cara bertindak yang telah baku ataupun tidak, yang dapat melakukan pemaksaan (dari luar) terhadap individu. Contoh fakta social yang dikemukakan Durkheim, antara lain hukum, kepercayaan, adat istiadat, tata cara berpakaian, dan kaidah ekonomi.
Selain The Rule of Sociological Method dan Suicide, Durkheim juga menulis buku yang berjudul The Division of Labor in Society. Dalam buku ini, Durkheim mencoba mengkaji suatu gejala yang sedang terjadi di masyarakat pada waktu itu, yaitu pembagian kerja.

   Max Weber (1864 – 1920)
    Max Weber merupakan sosiolog asal Jerman yang dikenal luas melalui karya fenomenalnya yang bejudul The Protestant Ethic and The Spirit of Capitalism (1905). Dalam buku tersebut, ia mengemukakan bahwa kemajuan ekonomi Eropa, salah satunya ditunjang oleh paham Calvinisme pada agama Kristen Protestan. Paham yang dibawa oleh Pendeta John Calvin pada abad ke-16 ini mengemukakan bahwa untuk mencapai surga, manusia harus bekerja keras, hemat, pantang menyerah dan terus beribadah.

BENTUK - BENTUK AKOMODASI


Akomodasi dapat diartikan sebagai suatu keadaan atau sebagai suatu proses. Sebagai keadaan, akomodasi adalah suatu bentuk keseimbangan dalam interaksi antarindividu atau kelompok manusia dalam kaitannya dengan norma sosial dan nilai sosial yang berlaku. Sebagai proses, akomodasi menunjuk pada usaha-usaha manusia untuk meredakan suatu pertentangan, yaitu usaha-usaha untuk mencapai kestabilan. Sehingga akomodasi sebenarnya merupakan suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan tanpa cara mengahancurkan pihak lawan sehingga lawan tidak kehilangan kepribadiaanya.

Dalam pelaksanaannya, akomodasi memiliki beberapa bentuk yaitu koersi, kompromi, arbitasi, konsilisasi, toleransi,  stalemate, dan ajudikasi.
     1.   Koersi (coercion)
Koersi adalah suatu bentuk akomodasi yang dilaksanakan karena adanya paksaan, baik secara fisik (langsung) ataupun secara psikologis (tidak langsung). Di dalam hal ini, salah satu pihak berada pada kondisi yang lebih lemah.
Contoh Koersi secara fisik adalah perbudakan dan penjajahan, sedangkan koersi secara psikologis contohnya tekanan negara-negara donor (pemberi pinjaman) kepada negara-negara kredit dalam pelaksanaan syarat-syarat pinjaman.

2.   Kompromi (compromize)
Kompromi adalah suatu bentuk akomodasi di mana pihak-pihak yang saling berselisih mengurangi tuntutan agar tercapai suatu penyelesaian.
Contoh : perjanjian genjatan senjata antara dua negara yangs edang perang.

3.      Arbitrasi (arbitration)
Arbitasi adalah suatu bentuk akomodasi di mana pihak-pihak yang berselisih tidak sanggup mencapai kompromi sendiri, sehingga untuk penyelesaiannya mendatangkan pihak ke 3 sebagai penengah (netral). Pihak ke 3 yang dipilih oleh kedua pihak mempunyai kedudukan yang lebih tinggi dari pihak-pihak yang bertentangan.
Contoh : PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) membantu penyelesaiannya dua negara yang sedang berselisih, penyelesaian pertikaian antara buruh dengan pemilik perusahaan oleh Dinas Tenaga Kerja

4.      Konsiliasi (conciliation)
Konsiliasi adalah suatu bentuk akomodasi untuk mempertemukan pimpinan-pimpinan dari pihak yang berselisih demi tercapainya suatu persetujuan bersama. Konsiliasi bersifat lebih lunak sehingga memungkinkan pihak-pihak yang berselisih untuk mencapai suatu kesepakatan bersama.
Contoh : adanya konsultasi antara pengusaha angkutan dengan Dinas Lalu Lintas dalam penetapan tarif angkutan.
5.      Toleransi (tolerance)
Toleransi adalah suatu bentuk akomodasi tanpa persetujuan yang formal. Kadang-kadang toleransi terjadi secara tak sadar dan tanpa di rencanakan. Hal ini terjadi karena adanya keinginan dari perorangan atau kelompok manusia untuk untuk menghindari adanya perselisihan.
Contoh : sikap toleransi yang dimiliki bangsa Indonesia yang senantiasa berusaha untuk menghindari adanya perselisihan, toleransi antarumat beragama di Indonesia

6.      Stalemate
Stalemate adalah bentuk akomodasi dimana pihak-pihak yang bertentangan mempunyai kekuatan berimbang dan akhirnya kadua belah pihak berhenti untuk tidak melanjutkan pertentangan.
Contoh : berakhirnya perang dingin antara Blok Barat yang di pimpin oleh Amerika Serikat dengan Blok Timur yang di pimpin oleh Uni Soviet pada era 90-an, perselisihan antara negara Amerika Serikat dengan negara Iran terkait dengan isu nuklir

7.      Pengadilan (adjudication)
Ajudikasi adalah merupakan bentuk penyelesaian perkara atau perselisihan di pengadilan oleh lembaga negara melalui peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Contoh : penyelesaian kasus sengketa tanah di pengadilan