Rabu, 18 Mei 2011

Indahnya Kesederhanaan



Senang dan sedih, suka dan duka adalah dua perasaan yang berlawanan yang diberikan Allah kepada manusia. Jadi, setiap manusia pasti mengalami perasaan suka maupun duka.  Suatu saat bersuka, suatu saat berduka. Bahkan sekali-kali kadang bercampur. Suka dan duka menjadi satu. Setiap manusia mengalami kesedihan dan kebahagiaan dalam porsi waktu yang sama. Mustahil seseorang, apalagi dalam seluruh hidupnya, mengalami rasa duka terus menerus, atau bahagia senantiasa. Orang kaya yang berlimpah harta dan kedudukan, yang kita menyangkanya selalu bahagia, pasti ada rasa duka yang hinggap sewaktu-waktu di dalam dirinya. Demikian pula, seseorang yang selalu hidup dalam kemiskinan tidak berarti kebahagiaan tidak pernah singgah dalam dirinya. 

Jadi, bisakah kita memilih selalu bahagia? Kita bisa bahagia pada hari itu apabila kita menginginkan bahagia dan berusaha untuk menjadi gembira. Hidup ini memang sederhana. Untuk mendapatkan kebahagiaan dan keindahan dalam hidup juga sederhana. Keindahan yang ada ternyata adalah kesederhaan itu. 

Indah, bahagia dan sederhana bukan sesuatu yang rumit. Seseorang mengingkankan kebahagiaan resepnya cukup sederhana. Anggaplah hidup sebagai karunia. Apa yang dikaruniakan kepada kita sungguh patut kita syukuri.  Karena Dia telah memberikan yang terbaik buat kita dengan karunia tersebut. Ia lebih tahu tentang kita daripada kita sendiri. Karena setelah kesedihan ada kegembiraan. Setelah kesulitan ada kemudahan.

Oleh karena itu, sederhanalah dalam menjalani hidup. Sederhanalah dalam mendapatkan kebahagiaan. Maka keindahan akan kita jumpai di dalamnya. Sederhana itu indah. Ibarat daun-daun yang menua akan berguguran. Jatuh diatas tanah. Keindahan yang tadinya menyala tatkala berada di pohon berubah manfaatnya. Daun yang berserakan di tanah lama kelamaan akan berubah menjadi humus. Ia memberikan manfaat bagi tanah meskipun tidak lagi berupa keindahan, tapi berupa kesuburan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar